MADU SENYUMMU
Bagaikan terbitnya sang rembulan
Madu senyummu
Dalam malam sunyi,
Membuat bait bait cinta
Kini terpaku memujamu.
Kedipan mata terasa mengganggu
Ketika kulihat madu senyummu
Begitu merona
Merayapkan kerinduan
Pada bisunya suasana malam.
Butir butir harapan bak fajar
Mengumbar binary terang
Dibukit bukit jiwaku
Yang gersang akan kedamayan.
Mimpi mimpipun kini terang berbinar
Namun kucoba kubendung
Dalam lara dan duka
Yang masih membekas dalam hati yang hampa,
Terjaga keabadian cinta
Yang mendiami raga yang telah takberdaya.
BAKREMBULAN
Gelap hati tersungkuh lara
Pada nafas yang tak akrap lagi
Meredup rembulan terhimpit mawar,
Melepas sejarah, penaklukan.
Kau bakrembulan
yang menyimpuhkan jiwa,
dengan sejuta pesona.
Membabat gelora raga
Pada setapak waktu yang anggun.
Begitu berat hati menerima,
Juang yang kemuian gemulai,
seperti jiwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar